PALU,WARTASULAWESI.COM – Isu pencatutan nama Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng untuk meloloskan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan rilis yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng terkait adanya oknum yang mencatut nama gubernur dan wagub, sepertinya bukan hanya isu belaka.
Pencatutan nama gubernur dan wagub ini, rupanya telah memakan korban hingga puluhan juta rupiah.
Berdasarkan data chat WhatsApp (WA) yang diperoleh wartasulawesi.com dari sumber yang enggan disebutkan namanya, salah satu korban dari oknum pencatut nama gubernur disebut telah menyetor uang Rp70 Juta kepada oknum pencatut nama gubernur tersebut.
Dari chat WA itu, disebutkan bahwa korban telah menyetor uang Rp70 Juta itu kepada oknum tersebut agar istrinya bisa diangkat menjadi CPNS. Namun dalam Chat WA itu, tidak disebutkan secara jelas nama oknum yang mencatut nama gubernur itu. Hanya inisial yang disebutkan.
Meski telah menyetor Rp70 Juta, namun sayang, istri korban yang telah menyetor uang itu, tidak pernah diangkat menjadi CPNS/ASN. Kecewa karena tidak diangkat jadi CPNS, istri korban pencatutan nama gubernur itu akhirnya kini pulang kampung.
Atas pencatutan nama gubernur dan wakil gubernur itu, Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura bersama Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng Drs. Ma’mun Amir merespon informasi cepat informasi itu.
Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura menghimbau masyarakat agar waspada dan jangan mudah percaya terhadap orang – orang yang membawa nama Gubernur dan Wagub dalam penerimaan CPNS/ASN.
“Jika itu ada, laporkan ke polisi,” tegas Gubernur, H.Rusdy Mastura.
Gubernur menyampaikan bahwa rekrutmen CPNS, dilaksanakan secara serentak dikoordinir oleh Menpan RB dan secara terbuka untuk umum. Artinya, semua Warga Negara Indonesia (WNI) punya hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi PNS.
“Pendaftaran lowongan CPNS, dilakukan secara online dengan mengakses alamat website resmi Panitia Seleksi Nasional Pengadaan CPNS. Dalam hal ini menggunakan portal BKN,” kata gubernur.
Dengan demikian, tidak ada pihak manapun yang dapat membantu dan menjamin kelulusan pelamar dalam seleksi CPNS di era pemerintahan Rusdy Mastura – Ma’mun Amir.
“Dihimbau kepada masyarakat, untuk tidak termakan rayuan pihak manapun yang mengatasnamakan Gubernur, Wakil Gubernur, ataupun Lembaga/Kementerian yang menjaminkan kelulusan orang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan imbalan sejumlah uang,” tandas orang nomor satu di Sulteng ini. MH