HMI Tolitoli Kecam Penahanan Bantuan Warga Oleh Pemerintah Desa Kabetan Tolitoli

oleh -
oleh
HMI Tolitoli
Ketua HMI Cabang Tolitoli, Ardan. FOTO : IST

TOLITOLI, WARTASULAWESI.COM – Penahanan bantuan sosial warga Desa Kabetan, Kecamatan Ogodeide atas nama Romi yang dilakukan pihak desa karena yang bersangkutan belum memiliki vaksin, mendapat kecaman dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tolitoli.

“Tindakan penahanan batuan yang dilakukan oleh pemerintah Dasa Kabetan, merupakan satu bentuk penindasan terhadap rakyatnya sendiri, karena pemerintah pusat dan kota tidak menjadikan vaksin sebagai syarat dalam penerimaan batuan. Ini bentuk peraturan yang mengada-ngada dari pihak desa,” ujar Ketua HMI Cabang Tolitoli, Ardan belum lama ini.

Dikatakan apa yang dilakukan Kepala Desa (kades) Kabetan Kecamatan Ogodeide, Ruslan Abdul Wahab adalah bentuk kezoliman kepada warganya sendiri.

Menurut Ardan, seharusnya Pemerintah Desa Kabetan sebagai pemerintahan terkecil dalam tatanan desa, mampu untuk mensejahtrakan rakyatnya. Apalagi ditambah dengan situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda kala itu.

“Pemerintah desa sebagai pelayan masyarakat, seharusnya memikirkan nasib rakyatnya, bukan menahan batuan yang seharusnya untuk rakyatnya,” terang Ardan.

Ardan juga menambahkan bahwa sebagai pucuk pimpinan desa, seharusnya kepala desa mampu mengontrol perlakuan setiap bawahannya guna memastikan setiap tindakan yang dilakukan sesuai dengan perintah dan regulasi yang berlaku.

“HMI selalu bersama masyarakat yang tertindas, perlakuan penindasan ini akan kami kawal,” tegas Ardan.

Sementara itu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Rano Karno, SH menyampaikan bahwa vaksinasi bukan syarat wajib dalam pengambilan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tersebut, karena bantuan BPNT selalu pas dengan jumlah penerima di setiap desanya dengan membawa kartu ATM yang berisikan dana batuan ke E-warung yang telah di tunjuk.

“Wah tidak bisa itu, harus tetap dikasih, karena ada pelaporannya setiap penyaluran,” katanya.

Rano juga mengungkapkan bahwa informasi yang didapatkannya bahwa penerima batuan yang bernama Romi sudah 4 kali tidak menerima bantuan.

“Bendahara yang tahan bantuan nya, info yang saya dapat sudah empat kali dia tidak ambil bantuannya,” tutupnya. ADR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.