PALU, WARTASULAWESI.COM – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), H. Rusdy Mastura serius menindaklanjuti hasil pertemuannya dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu di Jakarta, dalam rangka menyukseskan Program Superprioritas Pertanian dan Kawasan Strategis Pangan Nasional.
Hal itu terbukti saat gubernur memberikan pengarahan langsung kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan (TPH) dan Hortikultura Provinsi dan kabupaten/kota se-Sulteng di Dinas TPH Provinsi Sulteng, Kamis (23/6/2022).
Menurut gubernur, masa depan Indonesia ke depan berada di Sulteng, karena secara geografisnya beriklim tropis.
Penetapan IKN oleh pemerintah pusat di Kalimantan Timur, akan membawa dampak positif bagi Sulteng, sehingga sector – sektor yang strategis harus dioptimalkan, salah satunya sektor pertanian.
“Sekarang waktunya kolaborasi, sehingga kita harus bersama-sama mendorong pertanian, perkebunan dan peternakan,” ajak gubernur saat menyampaikan sambutan.
Hal itu penting kata gubernur, agar pemerintah tidak tergantung pada sektor pertambangan, karena bersifat depletion.
Gubernur mengaku pada tanggal 15 Juli 2022 mendatang, dia akan memaparkan konsep pertanian di Jakarta. Gubernur berharap, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten/kota se-Sulteng dapat menginventarisir potensi pertanian di Sulteng.
“Pak Menteri (SYL) memberikan keluasan, oleh karena itu pertanian yang ada di daerah harus dikembangkan,”sebut gubernur.
Gubernur menuturkan, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Morowali Utara akan menjadi kawasan industry ke depan, tentu membutuhkan lapangan kerja yang banyak, sehingga diharapkan Kabupaten Poso dapat konsentrasi di Sektor Pertanian, Peternakan dan Perkebunan guna menyuplai kebutuhan kawasan industry.
Terakhir, gubernur berharap pemerintah kabupaten/kota se Sulteng, dapat memonitoring lahan masyarakat agar dimanfaatkan menanam jagung melalui program KUR 3 persen yang telah diperpanjang oleh Presiden sampai Desember 2022.
“Bila ada masyarakat yang tidak tahu buat proposal agar dibantu,”pungkasnya.
Sementara Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng, Nelson Metubun menyampaikan bahwa untuk mendukung Kawasan Strategis Pengembangan Pangan Nasional, pihaknya telah memetakan beberapa kawasan diantaranya Kabupaten Donggala meliputi Dampelas, Sirenja, Pinembani seluas 18.823 Hekter.
Kabupaen Sigi, Wilayah Karavana, Bangga, Sibalaya, Sidera, Jonooge seluas 2.108 Hekter.
Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong terletak diwilayah manggalapi seluas 1.976 Hekter. Bahkan di Desa Talaga Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala, terdapat lahan seluas 1.123,59 Hekter.
“Kawasan ini telah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 504 Tahun 2022 sebagai Kawasan Pengembangan Pangan,” tutupnya.
Turut hadir dalam pertemuan itu Asisten II Setda Provinsi Sulteng, Kadis TPH Kabupaten/Kota se-Sulteng, Karo Adm Pimpinan, Tenaga Ahli Gubernur dan BPTP Sulteng. MH