PALU, WARTASULAWESI.COM – Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura mengapresiasi pertumbuhan pembangunan desa di Sulawesi Tengah (Sulteng) sesuai data yang disampaikan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Sulteng.
Data pertumbuhan desa itu, disampaikan secara resmi oleh Kepala Bappeda Provinsi Sulteng, Dr. Ir. Sandra Tobondo, MT kepada Gubernur, Rusdy Mastura, Rabu (13/7/2022).
“Dengan melihat tren pertumbuhan desa yang sangat mengembirakan tersebut, semoga diikuti dengan trend peningkatan kesejahtraan masyarakat Sulawesi Tengah,”harap gubernur.
Kepada gubernur, Kepala Bappeda menyampaikan bahwa pembangunan desa tahun 2022 yang sangat cepat, merupakan buah dari perhatian gubernur untuk meningkatkan pertumbuhan desa.
“Dari data yang ada, desa mandiri tahun 2019 hanya 1 desa. Namun tahun 2022, sudah menjadi 42 desa,” ujar Kepala Bappeda Sulteng.
Dikatakan, untuk desa maju tahun 2019 sebanyak 53 desa, namun tahun 2022 sudah menjadi 522 desa.
Untuk desa berkembang tahun 2019 sebanyak 696, namun tahun 2022 menjadi 995 desa.
Untuk desa tertinggal tahun 2019 masih 952 desa, tapi tahun 2022 tinggal 266 desa.
Sementara desa sangat tertinggal tahun 2019 sebanyak 140 desa, namun tahun 2022 tersisa 17 desa.
Setelah mendengar penjelasan Kepala Bappeda, Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan untuk desa tertinggal dan sangat tertinggal akan diberikan bantuan tahun 2023 melalui APBD Provinsi sebesar Rp20 Juta per desa untuk BPJS masyarakat rentan dengan harapan desa – desa tersebut dapat menjadi desa yang berkembang dan maju.
Gubernur meminta agar kabupaten juga dapat menyampaikan kepada setiap desa untuk mengalokasikan Dana ADD sebesar 20 Juta untuk BPJS masyarakat rentan.
“Keberhasilan ini adalah buah kerja semua pihak yakni bupati dan jajarannya. Teruslah berbuat baik, peka terhadap kebutuhan dasar masyarakat dan berlomba – lomba melakukan kebaikan,” tandas gubernur. MH
