Ahmad Ali Tanggapi Laporan ke KPK, Bantah Tuduhan sebagai Pemodal Pemilihan Pimpinan MPR RI

oleh -
oleh
IMG 20250308 WA0023
Politisi Partai Nasdem, Ahmad Ali. FOTO : IST

JAKARTA, WARTASULAWESI.COM – Politisi Partai Nasdem, Ahmad Ali menanggapi laporan yang diajukan terhadap dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan keterlibatannya dalam proses pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Dalam unggahan di akun Facebook pribadinya pada Sabtu (8/3/2025), Ahmad Ali membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa tidak pernah ada praktik bayar-membayar dalam proses pemilihan pimpinan MPR RI tersebut.

Menurutnya, laporan itu didasarkan pada rekaman telepon yang dilakukan tanpa izin darinya, di mana ia sempat menyebut bahwa pemilihan pimpinan MPR RI menggunakan uangnya. Namun, Ahmad Ali menegaskan bahwa pernyataan itu sengaja dilontarkan untuk menguji nurani lawan bicaranya.

“Pernyataan itu sengaja saya lontarkan kepada yang bersangkutan, apakah orang tersebut memiliki nurani atau tidak, karena sesungguhnya dia adalah penipu dan saya adalah orang yang ditipunya,” tulis Ahmad Ali.

Meskipun merasa telah ditipu, Ahmad Ali mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena menganggap orang yang bersangkutan sebagai sesama anak Sulawesi Tengah yang mungkin terpaksa melakukan tindakan itu.

Ahmad Ali sangat menyayangkan adanya pernyataan-pernyataan dari pihak tersebut yang berpotensi menjatuhkan sesama warga Sulawesi Tengah.

Ahmad Ali membantah tegas tuduhan bahwa dirinya adalah pemodal dalam proses pemilihan pimpinan MPR RI.

Mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem itu menjelaskan bahwa saat proses pemilihan pimpinan MPR RI tersebut berlangsung, dirinya sedang berada di Kabupaten Parigi Moutong dalam rangka pemilihan Gubernur Sulteng.

“Saat proses pemilihan tersebut kami sedang berada di Kabupaten Parigi Moutong dalam proses pemilihan gubernur waktu itu. Jadi mana mungkin saya menjadi pemodal dan mana mungkin terjadi transaksi?” tegasnya.

Ahmad Ali juga menyoroti bahwa jika ada pihak yang mengklaim terjadi transaksi dalam pemilihan pimpinan MPR RI, maka justru orang-orang di belakang pelapor yang perlu dipertanyakan rekam jejaknya.

Dalam unggahannya, Ahmad Ali juga menyampaikan harapan agar pihak yang melaporkan dirinya bisa menyadari bahwa dia sedang dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu.

“Padahal pertandingan selalu ada yang kalah dan menang. Yang menang berarti lebih beruntung, sedangkan yang kalah belum beruntung. Sabar saja… Semoga Adinda sadar bahwa kamu sedang dimanfaatkan untuk kepentingan orang-orang tertentu,” ungkapnya.

Ahmad Ali menilai bahwa sikap yang ditunjukkan oleh pihak pelapor justru memperlihatkan watak aslinya dan dapat menuntunnya ke jalan buntu.

Ahmad Ali meminta KPK untuk menindaklanjuti laporan tersebut agar kebenaran dapat terungkap. Ia tetap yakin bahwa dirinya tidak terlibat dalam praktik politik uang seperti yang dituduhkan. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.