Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yakni, Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 telah selesai dilaksanakan. Meskipun hasil pemilu masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK), namun yang digugat hanyalah hasil pilpres yang diajukan pasangan Nomor Urut 1 (Anies – Muhaimin) dan pasangan nomor urut 3 (Ganjar – Mahfud).
Oleh : Mahful Haruna
Hasil pemilu 14 Februari 2024 telah diketahui, karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkannya secara berjenjang mulai dari tingkat TPS, kelurahan/desa, kabupaten/kota, provinsi hingga DPR RI.
Untuk tingkat nasional, ada 8 partai politik yang dipastikan akan mengisi Gedung DPR RI periode 2024 – 2029, karena memenuhi ambang batas Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen dari total perolehan suarah sah secara nasional.
Partai yang lolos PT itu yakni PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, Partai NasDem, PKS, PAN dan Partai Demokrat.
Sementara untuk tingkat DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, tidak menggunakan pembatasan PT, sehingga semua partai politik bisa mendapatkan kursi berdasarkan jumlah suara terbanyak sesuai jumlah kursi yang ditetapkan di masing – masing daerah pemilihan (Dapil).
Untuk DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dari 55 kursi yang diperebutkan, berhasil direbut 11 partai dengan rincian PKB 5 kursi, Gerindra 7 kursi, PDIP 7 kursi, Golkar 8 kursi, Nasdem 8 kursi, Demokrat 8 kursi, PKS 5 kursi, PAN 2 kursi, Perindo 2 kursi, PPP 1 kursi, PBB 1 kursi dan Partai Hanura 1 kursi.
Dengan melihat komposisi perolehan kursi tersebut, maka 5 partai yang memperoleh kursi terbanyak yakni Partai Golar, Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Gerindra dan PDIP akan menjadi motor penggerak koalisi untuk menentukan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulteng pada pilkada 27 November mendatang.
Dari 5 partai tersebut, kini sudah muncul figur – figur yang disebut – sebut bakal maju pada pilkada Sulteng 27 November 2024 mendatang yakni petahan H. Rusdy Mastura dari Partai Gerindra, Anwar Hafid dari Partai Demokrat, Ahmad Ali dari Partai NasDem, H. Muharram Nurdin dari PDIP dan Mohammad Irwan Lapata dari Partai Golkar.
Sementara figur lain yang belum diketahui mewakili partai manapun yakni, Hidayat Lamakarate yang santer disebut – sebut juga bakalan ikut bertarung di Pilkada Sulteng 2024.
Dari beberapa nama yang telah muncul ke publik itu, kini berbagai spekulasi mulain bermunculan tentang pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur pada pilkada 27 November 2024 mendatang.
Pertama, pasangan Rusdy Mastura – Anwar Hafid (Partai Gerindra – Demokrat). Pasangan ini, sempat muncul ke publik, karena keterangan langsung H. Rusdy Mastura yang menyebut bahwa dirinya akan maju berpasangan dengan Anwar Hafid sebagai Calon Wakil Gubernur. Namun spekulasi ini dibantah langsung Anwar Hafid dengan menyebutkan bahwa dirinya akan maju sebagai Calon Gubernur Sulteng berpasangan dengan dr. Reny A. Lamadjido yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu.
Saat ini, beredar spekulasi baru bahwa H. Rusdy Mastura akan berpasangan dengan Amelia Murad atau tetap dengan pasangannya saat ini yakni Drs. H. Ma’mun Amir. Sampai saat ini, baru dua nama itu yang disebut – sebut akan menjadi pasangan Cudy sapaan akrab Rusdy Mastura untuk maju periode keduanya.
Kedua, pasangan Anwar Hafid – dr. Reny A. Lamadjido (Partai Demokrat – PKB). Pasangan ini sudah terkonfirmasi secara langsung baik dari Anwar Hafid maupun dari dr. Reny A. Lamadjido bahwa keduanya akan maju pada pilkada 27 November mendatang. Bahkan sudah direncanakan akan melakukan deklarasi pada tanggal 2 Mei 2024 mendatang.
Jika benar PKB akan mendukung kadernya dr. Reny A. Lamadjido, maka pasangan ini akan mengantongi 13 kursi (Demokrat 8 kursi dan PKB 5 kursi), sehingga sudah lebih dari yang dipersyaratkan yakni 20 persen dari total jumlah kursi DPRD Sulteng atau 11 kursi.
Jika PKB tidak mendukung kadernya, maka pasangan Anwar Hafid – dr. Reny A. Lamadjido harus mencari minimal 3 kursi lagi. Ada banyak pilihan partai yang bisa diloby pasangan ini seperti Perindo 2 kursi, PBB 1 kuris, PPP 1 kursi dan Partai Hanura 1 kursi.
Ketiga, pasangan Ahmad Ali – Mohammad Irwan Lapata, Ahmad Ali – Hidayat Lamakarate atau Ahmad Ali – Muharram Nurdin.
Jika yang jadi adalah pasangan Ahmad Ali – Mohammad Irwan Lapata, maka pasangan ini akan mengantongi 16 kursi (Nadem 8 dan Golkar 8). Jika yang jadi adalah pasangan Ahmad Ali – Muharram Nurdin, maka pasangan ini akan mengantongi 15 kursi (Nasdem 8 kursi dan PDIP 7 kursi). Namun jika yang jadi adalah Ahmad Ali – Hidayat Lamakaret, maka Nasdem harus mencari tambahan kursi minimal 3 kursi. Pilihanya bisa PKB 5 kursi, PKS 5 kursi dan PAN 2 kursi.
Apakah Ahmad Ali benar – benar akan maju di Pilkada Sulteng sebagai Calon Gubernur, menarik untuk dinantikan serta siapa pasangan yang bakal dia gandeng sebagai calon wakilnya.
Keempat, pasangan Mohammad Irwan Lapata – Amelia Murad (Partai Golkar – Gerindra). Jika pasangan ini benar terwujud, maka akan mengantongi 15 kursi (Golkar 8 kursi dan Gerindra 7 kursi). Namun jika Partai Gerindra tidak memberikan dukungan kepada Amelia Murad, maka Mohammad Irwan harus mencari tambahan kursi jika Partai Golkar benar mengusungnya sebagai Calon Gubernur Sulteng.
Apakah pasangan ini benar – benar bisa terwujud, menarik untuk ditunggu karena Mohammad Irwan sudah jauh – jauh hari sebelumnya telah melakukan breading ke penjuru Sulteng melalui organisasi Kosgoro.
Inilah prediksi empat pasang Calon Gubernur Sulteng yang santer disebut – sebuat akan bertarung pada Pilkada 27 November mendatang. Apakah empat pasangan ini yang akan maju atau hanya 3 atau 2 saja, semua kemungkinan masih bisa terjadi.
Namun sampai saat ini, baru figur – figur yang telah disebutkan di atas yang menjadi perbincangan masyarakat karena sudah banyak flayer – flayer yang muncul baik di media social maupun yang menyampaikan secara langsung akan maju dalam Pilkada Sulteng.
Siapa figur yang bakal maju dan mendapatkan partai sebagai “perahu” untuk mendaftar di KPU Sulteng sebagai pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulteng, menarik untuk dinantikan.***