PALU, WARTASULAWESI.COM – Dewan Pimpinan Wilayah Himpunan Pemuda Alkahraat (DPW HPA) Sulteng, sangat menyayangkan terjadinya rusuh di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara yang mengakibatkan dua karyawan PT GNI meninggal dunia.
“HPA Sulteng sangat menyesalkan kasus kerusuhan di PT GNI bisa terjadi, sehingga mengakibatkan dua karyawan meninggal dunia,” ujar Ketua DPW HPA Sulteng, Dedi Irawan kepada media ini, Kamis (19/01/2023).
Menurut Dedi Irawan, pemerintah tidak boleh hanya melihat ini dari ujung peristiwa saja yaitu peristiwa saling provokasi hingga terjadi bentrok, tapi pemerintah harus perhatikan substansi dari tuntutan terkait adanya rasa keadilan tenaga kerja asli Indonesia.
“Pemerintah harus mencarikan solusi tepat terkait tututan karyawan lokal yaitu soal upah dan perlakukan adil untuk semua karyawan PT GNI,” ujarnya.
Kejadian rusuh di GNI kata Dedi, jadi lonceng peringatan bagi usaha dan investasi lainnya. Dari skema pelibatan masyarakat dan pemerintah hingga skema upah, harus diperhatikan rasa keadilan.
“Pelibatan masyarakat dan pemerintah, menjadi hal penting dalam investasi besar ini,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, rusuh yang terjadi di PT GNI tidak hanya mengakibatkan kerusakan terhadap infrastruktur perusahaan, tapi juga telah menimbulkan dua korban jiwa Karyawan PT GNI yakni satu karyawan local dan satu karyawan Tenaga Kerja Asing (TKA). ***