77 Tahun Indonesia Merdeka, di Tolitoli Masih Banyak Anak Putus Sekolah

oleh -
oleh
Tolitoli
Salah satu sekolah di Kecamatan Basidondo yang butuh perhatian pemerintah. FOTO : WARTASULAWESI.COM/ADRIANTO

TOLITOLI, WARTASULAWESI.COM – Wajib Belajar 9 Tahun, merupakan program pemerintah untuk menjawab kebutuhan dan tantangan zaman. Hal ini sangat jelas di tuangkan dalam pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia alinea ke 4 yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa.

Namun mirisnya, kemerdekaan ini hanya sebatas eforia semata bagi ratusan anak – anak di Tolitoli yang tidak bisa mengenyam pendidikan sesuai amanat UUD 1945.

Di pedesaan Kabupaten Tolitoli, terdapat banyak anak-anak yang tidak bisa lagi melanjutkan pendidikan karena kendala ekonomi dan jarak sekolah yang jauh. Belum lagi lagi ada banyak sekolah yang sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah.

Riski, salah satu dari sekian banyak anak yang tidak lagi bisa melanjutkan Pendidikan. Dia menerangkan bahwa dirinya tidak lagi melanjutkan pendidikan, karena jarak sekolah dan rumah yang begitu jauh. Ditambah lagi dengan kondisi ekonomi keluarga yang jauh dari kata cukup.

“Jauh sekali sekolah dari rumah, baru kondisi keluarga juga tidak mampu. Jadi saya berenti saja sekolah bantu keluarga cari uang,” ujar Riski, Kamis (16/8/2022).

Riski juga mengaku jika dirinya diikut sertakan dalam sekolah paket, maka dirinya akan ikut, tergantung situasi ekonomi.

“Kalau ada paket B saya mau ikut, tapi dilihat dulu uang pake badaftar atau tidak,” ujarnya lirih.

Kepala Dinas Pendidikan Tolitoli, Adjamin Lateri yang dikonfirmasi masalah paket A,B dan C mengatakan, sebelum seseorang mendapatkan semua itu, yang bersangkutan harus sekolah dulu.

“Ada nama nya kesetaraan pendidikan paket A, B dan C dan itu pun bersyarat, dia harus sekolah dulu,” tandasnya. ADR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.