Wagub Sulteng Dorong Sulteng Jadi Pilar Utama Ekonomi Sulampua

oleh -
oleh
IMG 20250516 WA0083 scaled
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK, M.Kes, membuka secara resmi Rakoorwil Sulampua Triwulan II Tahun 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, bertempat di Gedung Pogombo, Kamis (15/5/2025). FOTO : HUMAS PEMPROV SULTENG

PALU, WARTASULAWESI.COM – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK, M.Kes, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Wilayah (Rakoorwil) Sulampua Triwulan II Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, bertempat di Gedung Pogombo, Kamis (15/5/2025).

Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, diwakili Wakil Gubernur menegaskan bahwa Sulawesi Tengah terus berkomitmen menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua).

Berdasarkan data tahun 2024, Sulawesi Tengah berkontribusi sebesar 17,08% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulampua, menjadikannya kontributor terbesar kedua setelah Sulawesi Selatan.

“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2024 mencapai 9,89 persen (YoY), jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 5,03 persen. Sektor industri pengolahan menjadi penggerak utama dengan kontribusi lebih dari 39,89 persen terhadap PDRB,” jelas Wagub.

Lonjakan ekspor besi baja dan nikel yang melampaui US$ 16,79 miliar turut mendorong pencapaian ekspor Sulteng hingga 78,74 persen dari total ekspor Sulampua.

Namun demikian, Wagub menyoroti tantangan yang masih dihadapi, termasuk rendahnya penyerapan tenaga kerja di sektor industri.

“Saat ini industri baru menyerap 10,66 persen angkatan kerja. Masih banyak bergantung pada pertanian (44,56%) dan perdagangan (12,71%). Ini yang harus segera kita ubah,” ujarnya.

Dalam forum bertema “Peta Jalan Industri di Sulampua”, Wagub menekankan pentingnya membangun konektivitas antar sektor serta mendorong transformasi industri berbasis teknologi dan inovasi.

“Kolaborasi multipihak antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat harus diperkuat agar ekosistem industri kita semakin kondusif dan kompetitif,” tambahnya.

Pemberdayaan SDM juga menjadi perhatian utama. Pendidikan dan pelatihan vokasi harus diakselerasi agar tenaga kerja lokal mampu bersaing dan menjawab tantangan sektor industri yang dinamis.

“Dengan strategi tepat, Sulawesi Tengah dan wilayah Sulampua bisa menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan secara merata,” pungkas Wagub.

Rakoorwil dihadiri oleh Kepala Koordinator Wilayah Sulampua, perwakilan pemerintah daerah se-Sulampua, Kepala Perwakilan BI Sulteng Rony Hartawan, pejabat instansi teknis, serta para narasumber dan mitra kerja strategis. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.