PALU, WARTASULAWESI.COM – Sebuah kabar gembicara bagi masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya warga Kota Palu, karena smelter tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu di Kecamatan Tawaeli akan segera beroperasi.
Proses pembangunan smelter tembaga itu, kini sudah memasuki 80 persen pekerjaan. Artinya tinggal 20 persen lagi sudah rampung dikerjakan dan akan segera dioperasikan.
Komisaris Utama PT Wanhong Nonferrous Recycling Utilizatio yang mengelola smelter tembaga itu, Andre Pahlevi Situmeang kepada sejumlah wartawan mengatakan, smelter tembaga itu rencananya akan diresmikan awal Maret 2023 mendatang.
“Awal Maret kita resmikan, tapi untuk komisioningnya mungkin awal Februari. Insya Allah, kalau tidak ada halangan awal Februari kita raning. Harapannya pertengahan Januari ini, rol material hari ada disini,” jelasnya.
Dikatakan, material yang sudah ready masuk ke smelter yakni berasal dari Tolitoli khususnya dari Oyom, dari Gorontalo dan Parigi Moutong.
“Saya udah siapkan semua, termasuk campurannya 10 persen karbon aktif dan 90 persen tembaga. Bahan campuran karbon aktif itu, didatangkan langsung dari Malaysia,” jelasnya
Terkait tenaga kerja, Andre Pahlevi menyampaikan bahwa untuk tahap awal akan diterima 300 sampai 500 orang untuk dua tungku yang sudah selesai dibangun.
“Jika uji coba dua tungku itu berhasil dan produksi bagu, maka akan segera dikerjakan lagi untuk delapan tunggu sehingga totalnya 10 tungku semua dengan kebutuhan tenaga kerja mencapai ribuan orang,” terangnya.
Terkait dengan syarat tenaga kerja, Andre Pahlevi mengatakan minimal tamatan SMA atau sederajat.
“Minimal tamatan SLTA,” tandas Andre Pahlevi.
Nah, bagi masyarakat Sulteng dan Kota Palu secara khusus ayo segera persiapkan diri anda untuk mendaftar sebagai karyawan di smelter tembaga di KEK Palu. MH
