Rusdy Mastura Wacanakan Rute Kapal Baru Donggala–Tawau dan Donggala–Bali, Berharap Gubernur Anwar Hafid Bisa Perjuangkan

oleh -
oleh
IMG 20250619 WA0047
Mantan Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura.FOTO : WARTASULAWESI.COM

KALIMANTAN, WARTASULAWESI.COM – Mantan Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura, melontarkan wacana strategis pembukaan dua rute kapal laut baru yang dinilainya sangat potensial dan berdampak besar bagi kemajuan ekonomi Sulawesi Tengah.

Dua rute tersebut adalah Donggala – Tolitoli – Tawau (Malaysia – Sabah) dan Donggala – Makassar – Bali.

Wacana ini disampaikan Cudy—sapaan akrab Rusdy Mastura—saat berada di atas Kapal Dharma Kencana V yang kini melayani rute Donggala – Balikpapan – Surabaya.

Mantan Wali Kota Palu dua periode ini mengaku bangga, karena permintaannya dulu kepada Presiden Jokowi agar ada kapal Roro masuk di Sulteng akhirnya terwujud dan kini menjadi transportasi favorit masyarakat Sulteng.

Namun menurut Cudy, ini baru permulaan. Ia menilai konektivitas laut Sulteng masih sangat terbuka untuk dikembangkan lebih luas hingga ke wilayah internasional dan pariwisata nasional.

Cudy menegaskan bahwa dua rute baru yang diusulkannya sangat realistis dan tinggi peminat.

“Kalau rute Donggala – Tolitoli – Tawau terbuka, maka masyarakat bisa dengan mudah menjual hasil pertanian dan perkebunan Sulteng langsung ke Malaysia. Ini akan menunjang ekspor, membuka pasar baru dan mempercepat perputaran ekonomi,” ujar Cudy, Selasa (17/6/2025).

Sementara untuk rute Donggala – Makassar – Bali, menurutnya, sangat strategis dalam mendukung arus wisatawan dan perdagangan antarpulau.

“Konektivitas ini bisa memperluas jaringan pariwisata dan UMKM. Bali itu pusat wisata dan Makassar pusat logistik Indonesia timur. Sulteng bisa jadi penghubungnya,” tambahnya.

Cudy berharap Gubernur Sulawesi Tengah saat ini, Dr. Anwar Hafid, dapat memperjuangkan pembukaan kedua rute tersebut melalui koordinasi intensif dengan pemerintah pusat maupun pelaku usaha pelayaran.

“Saya yakin Pak Anwar Hafid mampu memperjuangkannya. Ini demi rakyat Sulteng agar bisa lebih mudah bepergian dan berdagang. Kita butuh terobosan agar Sulteng tidak hanya jadi jalur lintasan, tapi pusat pergerakan ekonomi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Cudy menilai letak geografis Sulawesi Tengah yang berada tepat di jantung Indonesia adalah potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Karena itu, ia mendorong agar pelabuhan-pelabuhan seperti Donggala dan Pantoloan diperkuat infrastrukturnya sebagai simpul transportasi laut nasional.

“Kita di tengah Indonesia. Kalau konektivitas laut ini diperluas, Sulteng bisa menjadi penghubung antara barat dan timur, bahkan ke negara tetangga Malaysia. Inilah visi saya sejak dulu yakni ekonomi Sulteng harus terkoneksi, tidak tertinggal,” tegasnya.

Sebagai informasi, Kapal Dharma Kencana V kini menjadi moda transportasi favorit masyarakat Sulteng ke Kalimantan dan Jawa, karena selain tarifnya terjangkau, juga memungkinkan penumpang membawa kendaraan pribadi.

Kehadiran kapal ini dinilai berhasil membuka akses laut penting antara Sulawesi, Kalimantan dan Jawa. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.