Rektor UIN Datokarama Palu: Menag Nasaruddin Umar Tegas dan Konsisten Lawan Korupsi

oleh -
oleh
IMG 20250905 WA0216
Rektor UIN Datokarama Palu, Prof.Dr. Luman S. Tahir saat bersama Menteri Agama Prof. Nasarudin Umar dalam sebuah kesempatan. FOTO : HUMAS UIN Datokarama Palu

PALU, WARTASULAWESI.COM – Rektor Universitas Islam Negeri Datokarama atau UIN Datokarama Palu, Prof.Dr. Luman S. Tahir menilai Menteri Agama Prof. Nasarudin Umar sebagai sosok yang memiliki integritas kuat dalam melawan praktik korupsi di lingkungan kementerian.

“Pak Menteri Agama telah menunjukkan sikap tegas dan konsisten dalam menegakkan integritas. Ia bukan hanya memberikan peringatan, tapi juga membenahi sistem untuk mencegah praktik korupsi di semua lini. Ini patut diapresiasi,” kata Prof. Lukman Thahir di Palu, Jumat (5/9/2025).

Menurutnya, sejak dipercaya memimpin Kementerian Agama pada Oktober 2024, Prof. Nasaruddin Umar mencatat sejumlah terobosan penting yang memperlihatkan komitmen nyata dalam menjaga integritas dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih.

Lima Fakta Komitmen Antikorupsi Menag Nasaruddin Umar

• Melaporkan Gratifikasi ke KPK
Pada 26 November 2024, Menag melalui Tenaga Ahli menyerahkan barang gratifikasi berupa bukhur dan wewangian Timur Tengah ke KPK.

Langkah ini diapresiasi langsung oleh Satgas Direktorat Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK sebagai bukti nyata transparansi.

• Menggandeng KPK Awasi Penyelenggaraan Haji 2025
Pada 23 Januari 2025, Menag mengundang KPK untuk mendampingi seluruh proses penyelenggaraan ibadah haji. Wakil Ketua KPK, Agus Joko Pramono, menilai langkah ini sebagai bentuk prudensialitas yang patut diteladani.

• Menolak Gunakan Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi
Menjelang Lebaran 2025, Menag menegaskan pejabat dilarang menggunakan mobil dinas atau fasilitas negara untuk urusan pribadi.

Ia sendiri konsisten tidak menggunakan rumah maupun kendaraan dinas untuk kepentingan keluarga.

• Menjadikan Antikorupsi sebagai Teladan Spiritual
Menag menautkan isu antikorupsi dengan nilai-nilai agama. Ia menegaskan bahwa harta haram hanya akan merusak keberkahan hidup, sementara kesederhanaan yang halal membawa ketenangan dan kebahagiaan.

• Menegaskan KPK sebagai Mitra, Bukan Momok
Nasaruddin Umar menegaskan keberadaan KPK harus dipandang sebagai mitra strategis yang menjadi “vitamin kehidupan” agar pejabat tetap berada di jalur benar, bukan sesuatu yang menakutkan.

Prof. Lukman Thahir menyebut sikap dan kebijakan tersebut menjadi teladan penting bagi seluruh aparatur negara.

“Integritas Menag adalah warisan moral yang harus dicontoh. Ia menunjukkan bahwa tata kelola yang bersih bisa diwujudkan dengan keseriusan dan keteguhan,” ujarnya. ***