PALU, WARTASULAWESI.COM – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), perusahaan tambang yang tergabung dalam MIND ID, kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Melalui Livelihood Restoration Program (LRP) yang diluncurkan di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, PT Vale memperkuat peran sektor industri dalam menciptakan transformasi sosial-ekonomi yang berkelanjutan.
LRP menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), sekaligus mendukung agenda besar Indonesia Emas 2045.
Program ini difokuskan untuk mendampingi dan memulihkan sumber mata pencaharian masyarakat terdampak, khususnya akibat pengembangan proyek strategis nasional Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa.
“Sebagai perusahaan pertambangan berkelanjutan, PT Vale Indonesia tidak hanya hadir sebagai pelaku industri, tetapi juga sebagai mitra pembangunan. Melalui Livelihood Restoration Program, kami memastikan bahwa proses transformasi kawasan industri tetap inklusif dan memberdayakan masyarakat sekitar,” ujar Hasmir, Manager External Relations IGP Pomalaa, Selasa (9/7/2025).
Program ini menyasar sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, peternakan, hingga industri rumah tangga dan tata boga.
Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain pelatihan keterampilan, penyediaan sarana produksi, pendampingan usaha, hingga fasilitasi akses pasar—semuanya didesain berdasarkan kebutuhan lokal.
Hingga pertengahan 2025, lebih dari 50 penerima manfaat telah merasakan dampak positif program ini. Tidak hanya dari sisi peningkatan pendapatan dan keterampilan, tetapi juga melalui terbentuknya usaha komunitas yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan ekonomi.
“Program ini adalah contoh konkret bahwa investasi tidak hanya harus membawa nilai ekonomi, tetapi juga meninggalkan warisan sosial yang memperkuat ketahanan komunitas,” tambah Hasmir.
Untuk menjaga keberlanjutan program, PT Vale melibatkan tenaga ahli dan mitra pendamping profesional dalam merancang model bisnis berbasis komunitas yang resilien.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, serta para pemangku kepentingan lainnya turut menjadi kunci dalam menjamin LRP berjalan sejalan dengan rencana pembangunan daerah.
Dengan pendekatan ini, PT Vale tidak hanya menunaikan tanggung jawab sosial perusahaan, melainkan juga membangun fondasi kemandirian ekonomi lokal yang lebih inklusif dan berdaya saing. ***