PALU, WARTASULAWESI.COM – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, meresmikan pelaksanaan operasi jantung terbuka perdana di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu pada Jumat pagi (1/8/2025).
Menteri Budi tiba di lokasi tepat pukul 07.45 WITA dan disambut hangat oleh Direktur RSUD Undata, drg. Herry Muliyadi, M.Kes., dengan pengalungan kain batik merah khas Donggala di depan pintu masuk Poliklinik Undata Medical Centre (UMC).
Setelah penyambutan, Menkes Budi langsung menuju lantai dua, tempat berlangsungnya operasi jantung terbuka perdana tersebut.
Kehadirannya menjadi momen bersejarah sekaligus penanda resmi dimulainya layanan bedah jantung terbuka di Sulawesi Tengah.
Kabar gembira juga disampaikan oleh Wakil Direktur Pelayanan RSUD Undata, dr. Nasir, yang mewakili Direktur Utama drg. Herry Muliyadi.
dr. Nasir mengumumkan bahwa mulai hari ini, Jumat 1 Agustus 2025, seluruh pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Undata akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Sejak hari ini, Jumat tanggal 1 Agustus 2025, pasien yang melakukan kemoterapi sudah menjadi tanggungan BPJS Kesehatan,” ujar dr. Nasir.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes., serta Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Syafri Kamsul Arif, Sp.An, KIC, KAKV.
Hingga berita ini diturunkan, Menteri Budi bersama rombongan dan jajaran RSUD Undata masih berada di ruang operasi, mengikuti jalannya prosedur medis yang menjadi tonggak sejarah layanan kesehatan spesialis di Sulawesi Tengah.
Manajemen RSUD Undata juga tengah mempersiapkan press conference terkait keberhasilan pelaksanaan operasi jantung terbuka perdana ini.
Langkah besar ini diharapkan membuka akses lebih luas bagi masyarakat Sulawesi Tengah terhadap layanan kesehatan jantung yang selama ini hanya tersedia di kota-kota besar di Indonesia. ***







