Konferensi Nasional Mineral Kritis Indonesia Resmi Dibuka, Ini Harapan Pjs Gubernur Sulteng..!

oleh -
oleh
IMG 20241009 WA0310

PALU, WARTASULAWESI.COM – Pjs Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dr. Rudi Dewanto, SE.MM, membuka secara resmi Konferensi Nasional Mineral Kritis Indonesia di Hotel Aston, Palu, Rabu (9/10/2024).

Dr. Rudi Dewanto, SE.MM, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi nasional mineral kritis indonesia ini.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan momentum yang sangat strategis untuk membahas secara komprehensif mengenai tata kelola dan pengelolaan sumber daya mineral kritis, khususnya nikel, di Indonesia.

Dimana sektor mineral kritis, termasuk nikel, memegang peranan vital dalam perekonomian global, terutama dalam era transisi energi, nikel, sebagai komponen utama dalam industri baterai, memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengembangan energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Dengan meningkatnya permintaan global terhadap nikel, sulawesi tengah, sebagai salah satu wilayah penghasil utama, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa sumber daya ini dikelola secara berkelanjutan.

Ia berharap, melalui konferensi ini, dapat secara kritis mengulas berbagai aspek penting dari rantai nilai industri nikel mulai dari tata kelola yang baik, teknologi pengolahan yang ramah lingkungan, hingga peran serta masyarakat dalam memanfaatkan peluang yang ada.

Dimana tantangan besar yang di hadapi adalah memastikan bahwa industri nikel mampu berkembang dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan perlindungan terhadap ekosistem.

Sebagai daerah penghasil, Sulawesi Tengah terus mendorong penerapan praktik pertambangan yang berkelanjutan melalui regulasi yang ketat dan pengawasan yang efektif.

Industri nikel juga menawarkan peluang besar, dalam segi menciptakan lapangan kerja, investasi, dalam menciptakan sinergi yang mendukung pengembangan nilai tambah lokal bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan daya saing indonesia di pasar global.

Ia juga, mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat, untuk bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang ada, serta merumuskan strategi yang dapat memaksimalkan manfaat nikel bagi pembangunan ekonomi tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.

Hadir dalam Konferensi Nasional Indonesia tersebut, Narasumber dari Kementerian LHK, Kementerian Perindustrian, dan peserta dari Lembaga Pemerintah, maupun Organisasi Masyarakat dari 4 Provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Sulawesi Tengah selaku Tuan Rumah. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.