PALU, WARTASULAWESI.COM – Anggota Komisi VI DPR RI Dr. Supratman Andi Agtas, SH.,MH bersama Kementerian BUMN RI dalam Hal ini Bank Rakyat Indonesia (BRI) melaksanakan Sosialisasi Holding BUMN, Rabu (26/10/2022).
Sosialisasi Holding kali ini mengangkat tema BUMN sebagai Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Masa Depan
Anggota Komisi VI DPR RI Supratman Andi Agtas menyampaikan pembentukan holding Ultra Mikro (UMi) dari sejumlah BUMN guna membantu mengatasi berbagai persoalan permodalan yang dihadapi UMKM di berbagai daerah.
Ketua Baleg DPR RI juga menyampaikan bahwa Holding Ultra Mikro, akan memberikan berbagai kemudahan dan biaya pinjaman dana yang lebih murah dengan jangkauan yang lebih luas, pendalaman layanan dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
Seperti diketahui Holding UMi terdiri dari 3 BUMN yakni BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang mana BRI sebagai Induknya.
Dalam kesempatan itu Abdul Munir Asisten Manager Pemasaran Mikro BRI Cabang Palu yang menjadi narasumber pada kegiatan itu mengatakan, BRI memiliki visi menjadi “The Most valuable Banking Group in Southeast Asia” & “Champion of Financial Inclusion” pada 2025.
Salah satu visi untuk menjadi “Champion of Financial Inclusion”, BRI menyadari bahwa hal tersebut dapat mendorong pemerataan kemakmuran bagi bangsa Indonesia.
Ia juga menambahkan bahwa Visi BRI tersebut memang sejalan dengan visi pemerintah yang mencanangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024. Merujuk data survei tiga tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan pada tahun 2019 baru mencapai 76,19% atau meningkat dari 67,8% pada 2016.
Olehnya Dalam mewujudkan peningkatan inklusi keuangan tersebut, juga harus diikuti peningkatan literasi keuangan. Di mana menurut data OJK literasi keuangan baru mencapai 38,03% pada 2019, meningkat dari 29,7% pada 2016.
Ia juga menambahkan bahwa BRI setidaknya memiliki 3 strategi utama dalam upayanya meningkatkan financial literasi index. Pertama, mengembangkan Agen BRILink menjadi 600 ribu hingga akhir 2022 di seluruh Indonesia.
Kedua, BRI pun akan mengembangkan digital advisor atau penyuluh digital. Dengan tugas mengajari masyarakat untuk buka rekening dan bertransaksi secara digital, serta mengajarkan masyarakat melakukan pengamanan agar terhindar dari kejahatan digital. Ketiga, BRI berupaya secara konsisten mengembangkan ekosistem bisnis secara digital. Sehingga transaksi keuangan harian nasabah terus-menerus dilakukan secara digital, untuk menjamin keberlanjutan dari proses keuangan digital di masa depan.
Disamping memiliki Agen BRILink Sambungnya, BRI juga menjadi induk Holding Ultra Mikro (UMi) yang dibentuk untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan. Sinergi ekosistem ultra mikro antara BRI dengan Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani) adalah untuk membuka akses layanan keuangan yang lebih luas kepada masyarakat. Terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro yang dapat diberdayakan. Sekitar 15 juta di antaranya sudah dapat mengakses lembaga pembiayaan formal. Meskipun demikian, masih ada sekitar 12 juta pelaku usaha UMi yang mengakses pembiayaan informal termasuk rentenir, dan sekitar 18 juta pelaku usaha UMi lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan formal maupun informal. Di sinilah segmen UMi dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI Group.
Setahun setelah terbentuk pada pertengahan September 2021, Holding Ultra Mikro (UMi) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat inklusi keuangan.
Melalui Holding UMi ketiga entitas perusahaan yang tergabung memiliki lebih dari 16.900 unit gerai layanan fisik di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, 1.003 Co-Location Gerai Senyum dan lebih dari 70.000 tenaga pemasar juga dilengkapi dengan platform Senyum Mobile yang siap melayani pelaku usaha UMi” Ungkapnya
Dalam prosesnya, BRI mensinergikan kinerja ketiga entitas dengan 3 tahapan, tahap pertama proses emporwering people. Hal ini dilakukan PNM dengan menyentuh kelompok usaha kaum perempuan lewat edukasi dan pendampingan. Tahapan kedua adalah fase integrasi, yakni melalui perkembangan usaha, kebutuhan modal dapat dilayani oleh BRI dan Pegadaian. Pelaku usaha UMi dalam tahap ini memiliki pilihan dalam memperoleh pinjaman. Ketiga adalah upgrade, yakni proses agar skala usaha dapat terus naik, misalnya segmen UMi menjadi segmen mikro, atau mikro ke kecil dan usaha kecil jadi menengah. Dengan demikian, Holding UMi dapat terus mendorong pelaku usaha meningkatkan skala bisnisnya agar dapat lebih besar dan semakin Tangguh”Tambahnya
Adapun Pencapaian Holding UMi Hingga akhir Agustus 2022 tercatat jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding UMi mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp.183,9 triliun.
Disamping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah KUR Mikro ke Komersial di tahun 2021 dan di tahun 2022 diprediksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah.
Hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Sedangkan target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum. Penabung baru UMi mencapai 6,85 juta, adapun target awal sebanyak 3,3 juta. Nasabah PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121. ***