PALU, WARTASULAWESI.COM – Memanasnya hubungan antara warga Desa Matarape, Kabupaten Morowali, dengan PT Kacci Purnama Indah (PT KPI) dalam dua hari terakhir, mendapat perhatian serius dari Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Hj. Arnila Hi. Moh. Ali.
Politisi perempuan yang akrab disapa Hj. Cica itu menyampaikan keprihatinan atas ketegangan yang terjadi di lapangan, sekaligus mengapresiasi sikap damai warga dalam menyampaikan aspirasi melalui pendirian posko perjuangan di sekitar wilayah terdampak aktivitas hauling dan pemuatan ore nikel milik PT KPI.
“Kami menyikapi informasi bahwa masyarakat Desa Matarape protes terhadap aktivitas perusahaan karena dinilai berdampak pada lingkungan, kesehatan, dan produktivitas pertanian. Ini harus segera ditanggapi secara serius,” tegas Hj. Cica, Sabtu (14/6/2025) di Palu.
Sebagai anggota DPRD dari Dapil Morowali dan Morowali Utara, Hj. Cica menegaskan bahwa investasi memang penting untuk pembangunan, namun tidak boleh mengorbankan kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, aktivitas PT KPI telah menimbulkan sejumlah persoalan, mulai dari polusi udara, kebisingan, hingga turunnya hasil pertanian. Ia menyebut pembangunan jetty dan jalan hauling sekalipun berizin, tetap harus tunduk pada tanggung jawab sosial dan lingkungan.
“Harus ada kajian sosial menyeluruh untuk memastikan ada keadilan ekologis dan ekonomi di wilayah lingkar tambang,” ujarnya.
Salah satu tuntutan warga yakni kompensasi Rp10 juta per tongkang yang melintas, menurut Hj. Cica, merupakan bentuk aspirasi realistis atas dampak langsung yang ditanggung masyarakat.
Ia mendorong agar tuntutan tersebut difasilitasi melalui ruang dialog terbuka.
“Saya minta PT KPI tidak menghindar dari persoalan ini. Segera datangi masyarakat, buka ruang komunikasi, dan cari solusi bersama yang adil bagi semua pihak. Jangan tunggu sampai konflik meluas,” tegasnya.
Tak hanya itu, Hj. Cica juga menyatakan dukungannya kepada Himpunan Pelajar Mahasiswa Matarape (HIPPMAT) yang turut mengawal aspirasi warga.
Politisi Partai Nasdem ini menyebut peran mahasiswa sangat strategis dalam menjaga proses pembangunan agar tetap adil dan berkelanjutan.
“Saya bangga dengan sikap adik-adik HIPPMAT yang berpihak pada rakyat. Ini bukti cinta mereka pada kampung halaman dan kesadaran kritis terhadap pembangunan yang berkeadilan,” ungkapnya.
Menutup pernyataannya, Hj. Cica memastikan Komisi III DPRD Sulteng akan terus mencermati perkembangan situasi dan mendorong penyelesaian persoalan secara bijak, manusiawi, dan bermartabat. ***