PALU, WARTASULAWESI.COM – Dalam satu minggu terakhir ini, banyak flayer – flayer calon gubernur dan calon wakil gubernur tersebar di sosial media. Bahkan beberapa flayer yang bermunculan sudah dengan pasangan salah satunya adalah flayer pasangan Moh. Irwan Lapata bersama Sri Indra Ningsih Lalusu.
Bahkan dalam flayer yang tersebar di beberapa Group WhatsApp (WAG) itu, sudah mencantumkan logo Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merupakan partai tempat bernaung kedua tokoh tersebut.
Partai Golkar adalah partai dimana Moh. Irwan Lapata bernaung, sementara PDIP adalah partai tempat Sri Indra Ningsih Lalusu bernaung.
Pencantuman kedua logo partai itu, menjadi sinyal kuat bahwa kedua partai besar di Sulteng ini akan berkoalisi mengusung kedua kadernya masing – masing yakni Moh. Irwan Lapata dan Sri Indra Ningsih Lalusu maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Sulteng 27 November 2024 mendatang.
Menanggapi flayer dirinya bersama Moh. Irwan Lapata, politisi PDIP Sri Indra Ningsih Lalusu yang dikonfirmasi wartasulawesi.com secara tegas menyatakan dirinya siap maju dalam Pilgub Sulteng 27 November 2024 mendatang.
“Untuk kesiapan maju, Insya Allah saya siap. Hasil rapat DPD PDI Perjuangan Provinsi, ditetapkan hanya satu nama tunggal diri saya untuk maju sebagai wakil gubernur dari PDI Perjuangan. Tentunya ini sudah melalui berbagai penilaian dan perhitungan dari partai dan saya siap, Insya Allah,” ujar Sri Indra Ningsih Lalusu kepada wartasulawesi.com, Rabu (08/05/2024).
Anggota DPRD Sulteng ini menjelaskan, sesuai mekanisme di PDIP, setelah berkas para calon kepala daerah yang mendaftar di kirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, maka akan turun surat penugasan dari partai. Ketika surat penugasan sudah turun, akan dilanjutkan dengan survey, barulah setelah itu keluar surat keputusan dari partai.
“Untuk koalisi, DPP PDIP akan ikut menentukan, jadi kita tunggu saja keputusan DPP partai,” tandasnya.
Untuk diketahui, pada pemilu 14 Februari 2024 lalu, PDIP berhasil memperoleh 7 kursi di DPRD Sulteng. Sementara Partai Golkar berhasil memperolah 8 kursi dengan perolehan suara terbanyak, sehingga berhak menduduki ketua DPRD Sulteng untuk periode 2024 – 2029.
Jika PDIP dan Partai Golkar berkoalisi, maka jumlah menjadi 15 kursi dan telah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur pada pilgub 27 November 2024 mendatang. Apakah kedua partai ini benar – benar akan berkoalisi dan mengusung kader sendiri, menarik untuk dinantikan. ***