PT Vale Perkuat Literasi Lingkungan di Morowali, Gandeng Jurnalis Warga Latih Narasi Keberlanjutan

oleh -
oleh
DSC07136 scaled
Kegiatan Pelatihan Jurnalistik yang dilaksanakan PT Vale bersama Perkumpulan Jurnalis Warga Indonesia (JUWITA) di Hotel Metro, Morowali, Senin (21/7/2025). FOTO : HUMAS PT VALE

MOROWALI, WARTASULAWESI.COM – PT Vale Indonesia Tbk kembali menunjukkan komitmennya terhadap pertambangan berkelanjutan.

Perusahaan yang menjadi bagian dari MIND ID ini, menggelar Pelatihan Jurnalisme dengan tema Menarasikan Praktik Bisnis Berkelanjutan bekerja sama dengan Perkumpulan Jurnalis Warga Indonesia (JUWITA) di Hotel Metro, Morowali, Senin (21/7/2025).

Kegiatan pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang peningkatan kapasitas masyarakat lokal, tetapi juga memperkuat literasi keberlanjutan di wilayah penghasil nikel strategis bagi transisi energi dunia.

“Keberlanjutan tidak cukup hanya dilakukan, tapi juga perlu dikomunikasikan secara adil, transparan, dan inklusif,” ujar Head of Corporate Communications PT Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum.

Vanda menegaskan pentingnya masyarakat lokal untuk memahami dan turut serta dalam narasi transisi hijau agar kepercayaan publik terhadap industri pertambangan tumbuh secara organik.

Pelatihan ini menjadi bagian dari transformasi nasional yang lebih besar, seiring peran Indonesia sebagai penghasil mineral kritis dalam era energi rendah karbon.

Dalam kesempatan itu, peserta diberikan pemahaman tentang praktik bisnis berkelanjutan berbasis prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang telah diterapkan PT Vale.

Langkah-langkah konkret perusahaan seperti pembangunan nursery reklamasi, penerapan metode hydroseeding, pembangunan fasilitas TPS3R, serta Rumah Grievance menjadi bukti nyata komitmen terhadap tata kelola lingkungan dan sosial yang bertanggung jawab.

Ketua JUWITA, Kartini Nainggolan, menekankan pentingnya jurnalisme komunitas dalam menjembatani perusahaan dan masyarakat melalui narasi yang berimbang.

“Kami melihat pelatihan ini sebagai kebutuhan mendesak untuk menghadirkan cerita-cerita praktik bisnis yang berkelanjutan. Apalagi di tengah pesatnya perkembangan industri, kita butuh narasi yang kuat dan berbasis empati,” ujarnya.

Kartini juga berharap kehadiran investasi di daerah seperti Morowali dapat terus didorong lewat kolaborasi strategis, termasuk dalam bidang komunikasi publik.

“Harapannya, kita tidak hanya menyoroti sisi negatif industri, tapi juga ikut mengangkat upaya-upaya positif yang telah dilakukan perusahaan,” tambahnya.

Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, PT Vale menegaskan diri sebagai pelaku industri yang tidak hanya menambang, tetapi juga membangun baik dari sisi lingkungan, sosial, maupun peningkatan kapasitas masyarakat.

Dari Morowali, upaya ini menjadi bagian dari kontribusi Indonesia menuju Net Zero Emissions 2060. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.