Langkah Nyata Pulihkan Laut, PT Vale Tanam 25 Struktur Karang Buatan dan Bersihkan Pesisir Pulau Bulupoloe

oleh -
oleh
Screenshot 20250728 185055 Samsung Internet
Proses penanaman 25 struktur terumbu karang buatan di perairan Pulau Bulupoloe, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Sabtu, 27 Juli 2025. FOTO : HUMAS PT VALE

LUWU TIMUR, WARTASULAWESI.COM – Di tengah ancaman krisis iklim dan merosotnya keanekaragaman hayati laut, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menunjukkan bahwa industri ekstraktif pun dapat menjadi bagian dari solusi.

PT Vale bersama TNI AL, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal memulai langkah restoratif dengan menanam 25 struktur terumbu karang buatan di perairan Pulau Bulupoloe, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Sabtu, 27 Juli 2025.

Tak hanya itu, lebih dari 200 kilogram sampah berhasil diangkat dari pesisir pulau sebagai bagian dari upaya bersih-bersih pantai.

Aksi ini dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan Lantamal VI Makassar, Yayasan Konservasi Cinta Laut Indonesia (YKCLI), BPSPL Makassar, dan tim penyelam Sorowako Diving Club (SDC).

“Untuk kegiatan transplantasi karang jenis spider reef ini merupakan yang pertama. Tapi kami pastikan kegiatan monitoring akan terus dilakukan,” kata Moh Rendra Gunawan Nading, Koordinator Proyek Transplantasi Terumbu Karang, yang memimpin langsung pelaksanaan di lapangan bersama 11 penyelam SDC.

Struktur karang yang ditanam bukan sekadar simbol. Namun PT Vale menyiapkan sistem pemantauan ilmiah berkelanjutan, termasuk pencatatan pertumbuhan karang, kehadiran spesies laut, dan evaluasi kualitas perairan dengan metode visual census dan pencitraan bawah laut.

“Restorasi laut tidak cukup hanya dengan menanam. Harus ada pemantauan yang terstruktur dan berkelanjutan. Itu bentuk tanggung jawab kami,” ujar Suharpiyu Wijaya, Head of IGP Sorowako Limonite PT Vale.

Menurut Danlantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., M. Han., kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi lintas sektor untuk perlindungan laut.

“Menjaga laut adalah menjaga kehidupan. Sinergi antara TNI, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci memastikan warisan laut kita bisa dinikmati generasi mendatang,” ungkapnya.

Wahyudi juga mengajak agar semangat kolaborasi ini terus digaungkan setiap momentum Hari Mangrove Sedunia yang diperingati tiap 26 Juli.

“Semoga kegiatan hari ini membawa manfaat luas, memperkuat kemitraan strategis, dan membangun kesadaran ekologis kolektif,” tambahnya.
Lebih jauh, PT Vale menegaskan bahwa program ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diacu dari standar internasional.

“Kami percaya, keberlanjutan bukan sekadar komitmen, melainkan tindakan nyata. Restorasi ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lestari,” ujar Adriansyah Chaniago, Chief Human Capital Officer PT Vale.

Dengan total 150 unit struktur karang buatan yang telah ditanam, PT Vale berharap kawasan perairan Bulupoloe akan kembali menjadi habitat subur bagi ikan-ikan lokal, membuka peluang ekonomi baru bagi nelayan, dan menjadi ruang belajar ekologis bagi generasi muda.

Pulau Bulupoloe mungkin hanya titik kecil di peta Indonesia. Namun dari sinilah pesan besar bergema bahwa laut bisa pulih jika semua pihak bergerak bersama satu karang demi satu, satu aksi demi masa depan. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.