PALU, WARTASULAWESI.COM – Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulteng, Abdul Karim Aljufri mengaku sangat kecewa terhadap penggunaan dana hibah Rp14 Miliar untuk Munas KAHMI menjadi ajang kampanye Calon Presiden Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Saya sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulteng sangat kecewa, karena dana untuk Munas KAHMI itu jadi ajang kampanye Calon Presiden tertentu saja,” katanya melalui telepon ke redaksi Wartasulawesi.com pada Jumat mala mini (25/11/2022).
Dia menegaskan, DPRD Sulteng menyetujui anggaran Rp14 Miliar itu untuk penyelenggaraan Munas KAHMI, bukan dijadikan ajang untuk kampanye Calon Presiden.
“Yang jelas, saya sangat – sangat kecewa karena dana APBD dijadikan ajang kampanye Calon Presiden,” tegasnya.
Seharusnya kata Abdul Karim, agenda Munas KAHMI ini dimaksimalkan untuk promosi daerah di kancah nasional, sebagai bukti rasa percaya diri masayarakat Sulawesi Tengah yang sudah mampu dan berhasil memulihkan diri pasca bencana 2018.
Kini Kota Palu sudah aman kembali, fasilitas sudah tersedia seperti sediakala sehingga masyarakat se nusantara dapat kembali berkunjung ke Provinsi Sulawesi Tengah untuk berwisata maupun berinvestasi.
“Daripada kampanye salah satu pihak, promosi daerah lebih banyak manfaatnya bisa mendatangkan wisatawan dan investasi untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Abdul Karim Aljufri lalu mengirimkan video Pidato Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sedang berpidato diacara gala dinner yang merupakan rangkaian dari acara Munas KAHMI.
Dalam video itu, ada beberapa ucapan Anies dinilai merupakan kampanye. Misalnya Anies Baswedan menyebut tidak alumni gerakan mahasiswa memiliki jumlah dokter sebanyak KAHMI, yang memiliki professor sebanyak KAHMI, yang memiliki pengusaha sebanyak KAHMI, memiliki birokrat sebanyak KAHMI, termasuk Menteri sebanyak KAHMI.
“Nah tinggal itu satu lagi nanti, Wapres sudah tinggal berikutnya nanti ya,” ucap Anies Baswedan.
Ucapan Anies Baswedan itu dinilai merupakan bentuk kampanye nyata bahwa KAHMI harus punya Calon Presiden yang tidak lain adalah dirinya sendiri. Anies juga menyabut bahwa hanya alumni HMI yang ada diseluruh partai, juga diseluruh bidang ada HMI, tapi ketika berkumpul latar belakangan boleh berbeda – beda dan latar belakang tidak bisa disatukan, tapi semua berkumpul untuk KAHMI dan untuk kontribusi KAHMI bagi Indonesia. MH