PALU, WARTASULAWESI.COM – Keseriusan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Donggala, Dr. Rahmad Arsyad maju sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Donggala dibuktikan dengan mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon bupati di Kantor DPW PAN Sulteng di Palu, Rabu (24/4/2024).
Rahmad M. Arsyah hadir di Kantor DPW PAN Sulteng sekira pukul 16.00 Wita, damping sejumlah rombongan yang terdiri dari generasi melenial.
Kedatangan rombongan Ketua KADIN Donggala ini, disambut langsung Ketua DPW PAN Sulteng Dr. Rusli Dg. Palabbi, Sekreatris DPW PAN Sulteng Yahya R. Kibi serta sejumlah fungsionaris DPW PAN Sulteng.
Dalam kesempatan itu, Rahmad M. Arsyad membeberkan beberapa alasan sehingga dirinya terpanggil untuk maju sebagai calon bupati di Pilkada Donggala 27 November 2024 mendatang.
“Jujur sebenarnya saya tidak ada niat sama sekali maju sebagai calon bupati Donggala. Namun setelah saya mendapat amanah sebagai ketua KADIN Donggala dan melihat ketertinggalan Donggala, saya terpanggil untuk maju di Pilkada Donggala,” ujar Rahmad M. Arsyad.
Beberapa alasan lainnya sehingga dirinya termotivasi maju di pilkada Donggala diantaranya; masalah kemiskinan yang sangat tinggi di Donggala yang mencapai 16 persen, masalah pendidikan di Donggala yang mayoritas lulusan usia 14 tahun atau kelas 2 SMP sudah berhenti sekolah.
Selanjutnya, investasi dan PDRB (Produk Domistik Regional Bruto) sangat mines, sehingga tidak ada pertumbuhan ekonomi di Donggala.
“Saat saya jadi Ketua KADIN, saya bilang kita harus melakukan sesuatu. Kemudian kita mentresing apa profil usaha di Donggala, rupanya 44 persen warga bergerka sektor pertanian, perkebunan dan kelautan,” ujarnya.
“Celakanya, sumber kemiskinan di Donggala adalah mereka yang ada di sektor itu (pertanian, perkebunan dan kelautan), merekalah yang ada dikeparahan garis kemiskinan itu,” tambahnya.
Kondisi itu kata Rahmad M. Arsyad, yang membuat KADIN Donggala mendorong satu program untuk budi daya jagung sehingga bisa menghasilkan 7 ton perhektar dari sebelumnya hanya 2 ton saja. Dari program itu, KADIN Donggala mendapatkan penghargaan KADIN Award di Indonesia Timur.
Dalam perjalanannya, kelompok – kelompok tani datang dan memintaya untuk maju sebagai Calon Bupati Donggala.
“Ketua tidak cukup komiu jadi ketua KADIN, harus jadi bupati,” ujar Rahmad menirukan ucapan kelompok tani kepanya.
Selanjutnya, KADIN Donggala mendorong pasarisasi yaitu dari dengklot – denglot jagung yang diberdayakan bisa masuk pasar. Namun tantangannya adalah siapa yang bisa bangun jalan kantong produksi, karena tidak bisa juga hanya mengandalkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk akses permodalan. Semua akses pasar, semua kebijakan itu tidak laku tandatangannya ketua KADIN.
“Kami buat lagi gerai semacam gojek, awalnya orang hina – hina tidak bisa digitalisasi. Tapi alhamdulilah dari aplikasi itu bisa sampai 10 juta. Datang pelaku UMKM, ketua maju saja bupati kenapa takut,” jelasnya.
Dari dorongan semua petani, nelayan dan pelaku UMKM agar dirinya maju Calon Bupati Donggala, akhir Rahmad M. Arsyad lalu meminta petunjuk dan arahan dari keluarga.
“Lalu saya tanya keluarga, ibu saya namanya Hansia Yodjodolo, pasti orang Kaili. Saya tanya keluarga, katanya bismilah. Waktunya bukan lagi hanya pikiranmu yang dipake, bukan hanya tenagamu, tapi juga tandatanganmu,” kata Rahmad M. Arsyad menirukan ucapan keluarganya.
Berbekal itulah, sehingga Ketua KADIN Donggala ini memberanikan diri maju Calon Bupati Donggala pada Pilkada 27 November mendatang. ***