JAKARTA, WARTASULAWEASI.COM – Senator Asal Sulteng Abcandra Akbar Supratman yang merupakan Wakil Ketua MPR RI dari DPD RI, menjadi salah satu orang yang ikut membubuhkan tandatangannya di berita acara pelantikan dan pengucapan sumpah Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Ginran Rakabuming Raka di Gedung MPR/DPR RI, Ahad (20/10/2024).
Kiprah Abcandra Akbar Supratman di MPR RI saat ini, membuat bangga Sulteng karena tandatangannya tertera dalam lembaran negara sebagai salah satu saksi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2024 – 2024.
“Saat menyaksikan pelantikan, mata saya tertuju pada jajaran Ketua dan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia yang turut menyaksikan dan membubuhkan tanda tangan pada Berita Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” ujar Kepala Dinas Kominfo Sulteng, Sudaryano Lamangkona, Ahad (20/10/2024).
Ano sapaan akrabnya mengatakan, ada satu sosok diantara Anggota MPR tersebut yang berdiri di belakang barisan kedua jajaran dan Ketua dan Wakil Ketua MPR, berhadapan dengan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.
Sosok yang membuat dia dan masyarakat Sulteng bangga adalah Abcandra Muhammad Akbar Supratman.
Putera pasangan Supratman Andi Atas dan Idayanti Pandan. Lahir di Kota Palu pada 1 Oktober 1998. Usianya masih sangat muda tetapi mempunyai prestasi diatas rata-rata warga Sulawesi Tengah bahkan Indonesia, seusianya.
“Sosok milenial yang kini berusia 26 Tahun asal Kota Palu itu, telah ikut membubuhkan tanda tangan pada lembaran negara yang bernilai sejarah penting tentang pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia ke Delapan, di tahun 2024,” ujar Ano.
Dengan nama panggilannya Akbar, Ia merupakan sosok anak muda yang supel, beradab dan beretika. Ia lahir diera pasca mesin ketik dan stensil alias era Digital.
Hidup dan bergaul dalam lingkungan pergaulan yang bermazhab Milenium, namun Ia tak terbuai dengan pergaulan kaum Milenial pada umumnya. Ia juga tak terbuai dengan gelar dan jabatan yang disandang Bapaknya.
Ibarat buah jatuh tak jauh dari pohonnya, demikian pula Akbar. Darah yang mengalir dalam dirinya sebagai politisi turun dari Neneknya, Ibu Hj. Kartini Pandan Yotolembah, yang juga dikenal sebagai Politisi dan aktivis organisasi perempuan di Sulawesi Tengah serta darah Politisi yang turun dari Ayahnya, Supratman Andi Agtas.
Pernah mengecam pendidikan di Belanda. Akbar kemudian kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta.
Sembari kuliah, Akbar kemudian tertarik berkiprah organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. Sebut saja Akbar aktif dan menjadi pengurus di Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila Pusat serta pernah menjabat Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia DKI Jakarta.
Dari keaktifan di organisasi, mengantar Akbar melirik dunia politik. Ia pun melirik Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai saluran politiknya. Lewat politik Perwakilan Daerah, Akbar akan berjuang dan membawa aspirasi dan kepentingan pembangunan dan masyarakat Sulawesi Tengah. “Akbar akan berjuang untuk daerah dan masyarakat Sulawesi Tengah”, tandasnya dalam sebuah kesempatan.
Tak berselang lama, setelah Akbar dilantik, Ia pun terpilih menjadi Anggota MPR Perwakilan dari Kelompok DPD. Untuk menjadi Anggota MPR, Akbar harus bersaing dengan politisi ‘kawakan’ sebut saja Fadel Mohammad.
Akbar pun berhasil meraih suara terbanyak dan kemudian ditetapkan sebagai Wakil Ketua MPR. Sebuah jabatan yang tidak pernah diharap dan diimpikan sebelumnya. “Saya berusaha untuk menjalani saja”, ujarnya.
Bukan hanya itu, Putera campuran darah Bugis-Kaili itu berhasil mencatat rekor menjabat Wakil Ketua MPR termuda dalam sejarah Indonesia.
Kini Akbar telah mempersembahkan nilai kebanggaan kepada warga Sulawesi Tengah. Putera sulung Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas itu telah menorehkan sejarah bagi negara dan bangsa Indonesia, dengan membubuhkan tanda tangannya diatas kertas tentang pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
“Ini sebuah lompatan yang luar biasa. Akbar mewakili generasi muda telah mampu memperlihatkan taringnya sebagai pendatang baru di kancah perpolitikan nasional yang dinamis,” tandas Ano Lamangkona. ***