Gubernur Sulteng Dukung Penuh Pekerjaan ke Luar Negeri sebagai Solusi Pengangguran

oleh -
oleh
IMG 20250610 WA0264 scaled
Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri, penandatanganan nota kesepahaman, dan deklarasi pencegahan pekerja migran ilegal serta anti tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK), Selasa (10/6/2025). FOTO : HUMAS PEMPROV SULTENG

PALU, WARTASULAWESI.COM – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam memperluas peluang kerja legal ke luar negeri bagi masyarakat Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri, penandatanganan nota kesepahaman, dan deklarasi pencegahan pekerja migran ilegal serta anti tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK), Selasa (10/6/2025).

“Musuh terbesar daerah saat ini adalah pengangguran. Dan bekerja ke luar negeri adalah solusi nyata yang selaras dengan program BERANI untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujar Gubernur Anwar Hafid.

Gubernur menyampaikan apresiasi kepada Menteri P2MI, H. Abdul Kadir Karding, S.Pi., M.Si, atas berbagai inisiatif yang dihadirkan di Sulawesi Tengah untuk membuka akses kerja luar negeri secara legal dan terstruktur.

Menurut gubernur, para lulusan SMA/SMK di Sulteng pada umumnya dihadapkan pada dua pilihan setelah lulus, yakni melanjutkan pendidikan melalui beasiswa BERANI Cerdas, atau langsung bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) disebutnya sebagai pilihan yang patut difasilitasi.

“Tugas pemerintah adalah mempersiapkan tenaga kerja terampil sebelum diberangkatkan ke luar negeri. Itu dimulai dari pelatihan vokasional hingga sertifikasi kompetensi,” tegasnya.

Gubernur juga menyoroti besarnya potensi pendapatan yang bisa diperoleh jika bekerja di luar negeri, bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

Hal ini dinilainya sebagai peluang strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mantan Bupati Morowali dua periode itu pun mengajak para peserta sosialisasi, yang sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa, untuk menjadi agen informasi di tengah masyarakat.

“Sebarkan informasi ini ke teman-teman dan keluargamu, karena menjadi PMI bukan lagi sebuah momok, tapi sebuah peluang yang sangat menjanjikan,” pesannya.

Langkah Kementerian P2MI disambut hangat masyarakat dan pemerintah daerah, sebagai bagian dari upaya kolektif mencegah perdagangan orang serta mendorong peningkatan daya saing tenaga kerja asal Sulawesi Tengah di pasar kerja internasional. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.