Gubernur Sulteng Anwar Hafid: Anak Miskin Sulteng Harus Bisa Kuliah

oleh -
oleh
IMG 20250312 WA0150
Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid bersama Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido menggelar rapat koordinasi dengan seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sulteng di Ruang Rapat Polibu, Rabu (12/03/2025). FOTO : Tim Media AH

PALU, WARTASULAWESI.COM – Gubernur Sulteng Anwar Hafid bersama Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido menggelar rapat koordinasi dengan seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sulteng di Ruang Rapat Polibu, Rabu (12/03/2025).

Kantor Gubernur. Pertemuan yang juga diikuti secara daring ini menegaskan arah kebijakan Pemprov Sulteng dalam pengembangan pendidikan melalui program unggulan “Berani Cerdas”.

Gubernur Anwar Hafid menekankan bahwa setiap anak Sulawesi Tengah, tanpa terkecuali, harus mendapat akses ke pendidikan tinggi.

“Kami ingin memastikan tidak ada anak miskin yang putus sekolah karena masalah biaya. Pendidikan tinggi harus bisa dijangkau semua, baik di kampus negeri maupun swasta,” tegasnya.

Program “Sulteng NAMBASO” menjadi salah satu instrumen utama dalam misi tersebut. Pemerintah tengah menyiapkan skema beasiswa sebesar Rp4 juta per semester atau Rp8 juta per tahun untuk mahasiswa yang benar-benar membutuhkan.

Tujuannya jelas: membantu lulusan SMA/SMK agar bisa kuliah atau memiliki keahlian kerja yang layak.

“Yang penting ada kemauan kuliah, kita bantu. Jangan ada syarat-syarat yang justru menghambat,” kata Gubernur, sambil mencontohkan keberhasilannya saat memimpin Morowali, di mana jumlah mahasiswa melonjak drastis berkat program beasiswa yang inklusif.

Dua skenario pencairan dana tengah dibahas: pertama, memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang sudah berkuliah, dan kedua, memprioritaskan mahasiswa baru.

Anwar Hafid menegaskan, efisiensi dan ketepatan sasaran akan menjadi dasar utama dalam menentukan kebijakan.

“Beasiswa ini bukan hanya angka. Setiap rupiah yang keluar dari APBD harus berdampak. Harus kurangi kemiskinan, ciptakan lapangan kerja, dorong ekonomi. Dan tak boleh abaikan standar lingkungan,” tegasnya.

Pencairan dana beasiswa dirancang langsung melalui rekening kampus berdasarkan data terverifikasi dari Dinas Pendidikan, agar tepat sasaran dan bebas penyalahgunaan.

Gubernur juga membuka peluang beasiswa untuk mahasiswa berprestasi, termasuk yang ingin menempuh pendidikan ke luar negeri.

Beberapa kampus internasional, katanya, telah membuka peluang kerja sama untuk mendukung anak-anak Sulteng.

Rapat yang dihadiri para rektor ini juga menyentuh sektor lain seperti kesehatan, infrastruktur, dan energi.

Salah satu gagasan yang disampaikan Anwar Hafid adalah pembangunan rumah sakit modern dengan layanan gratis bagi warga cukup dengan menunjukkan KTP Sulteng.

Selain itu, konektivitas listrik dan jaringan internet disebutnya sebagai kebutuhan dasar yang akan terus diperkuat demi pembangunan inklusif.

Melalui forum ini, Pemprov Sulteng dan perguruan tinggi menyepakati pentingnya sinergi kuat antara pemerintah dan institusi pendidikan dalam menciptakan SDM unggul dan berdaya saing.

“Kita ingin Sulawesi Tengah melahirkan generasi emas yang bisa bersaing di tingkat nasional bahkan global,” ujar Gubernur. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.