PALU, WARTASULAWESI.COM – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, melaksanakan kunjungan kerja ke kawasan Danau Lindu, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Jumat (18/7/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur meresmikan dua infrastruktur penting dan membuka Festival Danau Lindu 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat pelayanan dasar serta melestarikan budaya lokal.
Turut mendampingi dalam rombongan, Ketua TP PKK Sulteng Ny. Sry Nirwanti Bahasoan, Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae, Wakil Bupati Dr. Samuel Yansen Pongi, General Manager PLN UID Suluttenggo, serta sejumlah pejabat pemprov dan pemkab.
Rombongan bertolak dari kediaman pribadi Gubernur sekitar pukul 06.08 WITA dan sempat singgah di Desa Sadaunta untuk menyapa warga, menikmati teh hangat dan menunjukkan kedekatan dengan masyarakat.
Sesampainya di Desa Puroo, Gubernur dan rombongan disambut hangat oleh siswa-siswi SD Puroo dan SD BK Puroo, serta masyarakat Lindu yang dikenal ramah dan menjunjung slogan khas, “Lindu Bikin Rindu”.
Tiga agenda utama menjadi fokus dalam kunjungan kerja ini. Pertama, Gubernur meresmikan jaringan listrik desa di Desa Olu, sebagai bagian dari pemerataan energi di kawasan terpencil.
Kedua, peresmian dermaga penyeberangan di Desa Anca untuk mendukung konektivitas dan pengembangan sektor pariwisata.
Ketiga, membuka secara resmi Festival Danau Lindu 2025 di Desa Tomado yang menjadi agenda tahunan pelestarian budaya dan promosi ekowisata berbasis masyarakat.
Kedatangan Gubernur disambut prosesi adat “Menpantodui”, tradisi penghormatan bagi tamu kehormatan yang baru pertama kali menginjakkan kaki di wilayah Lindu.
Gubernur juga dikenakan pakaian adat Siga oleh Majelis Adat Lindu sebagai bentuk penerimaan dan kehormatan.
Prosesi adat diawali dengan tarian Raego, simbol syukur dan sukacita masyarakat atas kunjungan kepala daerah.
Usai prosesi, Gubernur bersama rombongan mengunjungi pasar lokal sekitar Danau Lindu, sebelum menyeberangi danau menuju sebuah pulau berjarak 17 menit dari Desa Anca untuk berziarah ke makam Maratenga, situs budaya yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen nyata pemerintah provinsi dalam memperkuat pelayanan dasar, memperluas akses infrastruktur, dan menjaga kearifan lokal masyarakat Lindu.
“Danau Lindu bukan hanya destinasi wisata. Ia adalah pusaka budaya, ekosistem alami dan bagian penting dari identitas Sulawesi Tengah. Pemerintah provinsi berkomitmen menjadikan kawasan ini sebagai poros pengembangan ekowisata dan kebudayaan daerah,” tegas Anwar Hafid.
Festival Danau Lindu 2025 yang dibuka secara resmi oleh gubernur diharapkan menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal dan mancanegara, sekaligus ruang apresiasi dan pelestarian budaya yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat Lindu. ***