PALU, WARTASULAWESI.COM – Ribuan warga Kota Palu dan sekitarnya tumpah ruah menghadiri acara Halal Bi Halal yang diselenggarakan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di Sriti Convention, Sabtu malam (20/4/2024).
Halal Bi Halal DMI Sulteng ini mengangkat tema “Mengokohkan Persatuan Meluaskan Khidmat pada Umat” dihadiri langusng Ketua DMI Sulteng H. Ahmad M. Ali, Ketua DPRD Sulteng Dr. Hj. Nilam Sari Lawira, Rektor Universitas Tadulako Prof. Dr. Amar, Rektor UIN Datokarama Palu, serta Da’i Kondang Das’ad Latif.
Acara Halal Bi Halal ini juga dirangkaikan dengan pelantikan dua organisasi badan otonom DMI Sulteng yakni Persatuan Remaja Masjid (PRIMA) DMI Sulteng dan Ikatan Pelatihan Da’i DMI Sulteng.
Dihadapan ribuan warga yang hadir dalam acara Halal Bi Halal itu, Ketua DMI Sulteng, H. Ahmad M. Ali, SE menyampiakan program DMI Sulteng yang akan segera direalisasikan pembangunan Masjid Mart.
“Dalam perjalanan saya selaku ketua DMI Sulteng, banyak hal yang mungkin belum dilaksanakan. Banyak rencana yang belum terwujud, tapi rencana – rencana yang sudah kita susun dengan baik di organisasi, belum terwujud karena banyak kendala yang membuat tertunda, karena disetiap kegiatan yang tertunda, tidak hanya membutuhkan uang dan biaya, tapi juga membutuhkan kebijakan dari pemerintah,” ujar Ahmad M. Ali.
“Saya berharap kedepannya, DMI Sulteng akan terus eksis melaksankan kegiatan ke agamaan bahkan bisa diluaskan dan bisa dilebarkan. Beberapa program yang sudah direncanakan, dalam waktu dekat akan segera direalisasikan,” tambahnya.
Salah satu program yang akan segera direalisasikan adalah pembangunan Masjid Mart, karena ini sudah menjadi program priotiras DMI Sulteng dalam waktu dekat ini.
“Doakan bulan Mei, sudah terwujud yaitu pembangunan Masjid Mart. Ini adalah wujud tanggungjawab yang diemban oleh DMI,” tegasnya.
Ahmad M. Ali menyampaikan, pembangunan Masjid Mart untuk menjawab kegelisahannya selama ini karena Umat Islam yang mayoritas di Sulteng, namun potensi ekonominya dikuasai oleh orang – orang yang hampir – hampir tidak ada umat Islam.
“Semua supermarket yang ada di Kota Palu dan bertebaran di Sulteng, hampir – hampir tidak ada pemiliknya dari Umat Islam. Berangkat dari kegelisahan itu, saya ingin bagaimana mengelola potensi ekonomi umat, sehingga digagas lah Masjid Mart,” terangnya.
Harapannya nanti, disetiap halam – halaman masjid akan dibangun supermarket – supermarket yang selevel dengan Alfa Midi dan Indomaret, termasuk ketersediaan barang dijamin pasti sama dengan yang ada di Alfa Midi dan supermarket lainnya. Harga juga dijamin pasti akan lebih murah dari pada Alfa Midi atau sepermatket – supermarket lain.
“Yang lebih penting lagi, lewat Masjid Mart itu kita mentradisikan kebiasaan berinfaq dan bersedekah, karena disetiap pembelian dari saudara – saudara semua akan disisihkan sebagian untuk pembangunan masjid itu sendiri dan sebagian akan diserahkan ke DMI untuk melaksanakan misi dakwah yang masih tertunda. Mudah – mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, misi ini segera akan kita laksanakan,” tandasnya. MH