Ciri Orang yang Diterima Taubatnya, Begini Penjelasan Adi Hidayat

oleh -
oleh
Adi Hidayat
Adi Hidayat. FOTO : IST

WARTASULAWESI.COM – Ustadz Adi Hidayat atau UAH begitu sapaan akrabnya adalah salah satu ulama di Indonesia yang banyak dikuti masyarakat. Beliau terkenal berkat kefasihannya dalam mengajarkan Al-Quran dan hadist serta mengetahui tata letak ayat yang dibacakan dalam Al-Qur’an tersebut.

Dalam kajian kali ini, beliau menjelaskan mengenai ciri orang yang diterima Allah SWT taubatnya. Menurut Adi Hidayat, orang yang diterima Allah Taubatnya cirinya perbuatannya berganti dari sebelumnya gemar bermaksiat, kini telah berubah menjadi berperilaku yang Sholeh.

Adi Hidayat juga dalam kajian itu menjelaskan hubungan antara salat, hidayah dan taubat. Beliau mengatakan bahwa bukti kehambaan kita kepada Allah SWT adalah dengan melaksanakan salat.

“Jadi kita bersyukur dalam kehidupan ini bila masih mampu menunaikan salat, Alhamdulillah. Artinya komitmen keyakinan kita, keberimanan kita kepada Allah SWT kita telah wujudkan dan perwujudan pertama kali itu melalui salat sekaligus ibadah salat yang ditunaikan itu mengkonfirmasi  peningkatan-peningkatan iman,” ucap Adi Hidayat dari akun YouTube @Adi Hidayat Official.

Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa jika ingin keimanan itu ditingkatkan, maka harus melaksanakan salat sebanyak-banyaknya.

Allah selalu membuka tawaran bagi hambanya untuk beriman kepadanya tanpa memperdulikan status sosialnya.

“Jadi tawaran untuk beriman itu untuk semua hamba, itu buktinya rahman Allah, semua diberi kesempatan untuk beriman, hanya persoalannya tawaran itu mau diambil atau tidak itu problemnya,” tegasnya.

“Kalau disini misalnya diberikan Snack semua mendapatkan bagiannya, tapi ada yang tidak mau ngambil begitu tidak diambil sampai depan (pintu keluar) dia lapar saking laparnya kemudian pingsan, pertanyaannya yang salah panitianya atau jamaahnya?” Ucap Adi Hidayat memberikan contoh.

Perumpamaan itu juga berkaitan dengan hidayah yang Allah berikan kepada siapa pun.

“Itu yang dimaksud dalam surah ke 29 surah Al-Ankbut ayat terakhir itu, yang artinya orang-orang yang serius mengambil hidayah yang telah kami tebarkan itu. Jadi pancaran hidayah itu seperti sinyal yang ditebarkan tinggal kita mau mengambilnya atau tidak,” ujar Adi Hidayat.

“Allah menebarkan hidayahnya ditempat-tempat seperti majelis ilmu, ta’lim-ta’lim nah itulah sinyalnya,” sambungnya.

Allah akan membuka jalan-jalan hidayah melalui salat, baik itu salat sendiri ataupun salat berjamaah. Didalam salat berjamaah Allah akan menitipkan pesan-pesan umum nan penting melalui lantunan surah yang dibacakan oleh imam dan tentunya pesan itu akan berguna bagi seluruh jamaah.

Ustad Adi Hidayat juga menuturkan bahwa dalam surah Al-Furqan ayat 70 Allah mengaskan bahwa siapa pun yang pernah melakukan dosa ataupun kesalahan dia tetap berhak untuk bertaubat dan kembali menuju jalan kebaikan.

“Kemuliaan manusia itu terletak kepada keinginan kuatnya untuk selalu berusaha menjadi Sholeh, jadi yang dituntut dari kita itu usahanya. Karena itu saya sering berkata, Allah itu sangat mencintai seorang pelaku maksiat yang gemar bertaubat dibandingkan dengan orang Sholeh yang tidak pernah merasa salah,” ujarnya. RAF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.