DONGGALA, WARTASULAWESI.COM – Anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rasyidi Bakry mengajak Pengawas Kelurahan Desa (PKD) Se-Kecamatan Banawa Tengah untuk bersama-sama berjuang mewujudkan Pemilu 2024 berlangsung secara demokratis jujur dan adil, demi terwujudnya masyarakat yang damai dan sejahtera.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber pada kegiatan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji Serta Pembekalan Panwaslu Kelurahan Desa Se-Kecamatan Banawa Tengah Untuk Pemilu Serentak Tahun 2024 di Desa Salubomba, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.
“Mari kita bersama-sama berjuang untuk mewujudkan proses demokrasi ini berlangsung dengan jujur dan adil, karena nantinya mereka yang terpilih dari proses demokrasi yang kita kawal saat ini, memiliki peran penting untuk menentukan baik buruknya keadaan rakyat kedepannya,” tuturnya, Senin (06/02/2023).
Dihadapan 8 Pengawas kelurahan/desa yang baru dilantik pada kegiatan itu, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah itu menyebutkan bahwa Pengawas Kelurahan Desa merupakan garda terdepan dalam mengawal demokrasi, karena besar kemungkinan potensi-potensi pelanggaran dapat terjadi di wilayah Kelurahan/Desa.
Lebih lanjut Rasyidi juga menegaskan bahwa sebagai garda terdepan dalam mengawal demokrasi, salah satu kewajiban kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar selalu berfikir kritis dalam memilih, jujur dalam bersikap dan bertindak, serta memiliki semangat yang tinggi untuk mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil.
“Sebagai pengawas Pemilu, kita juga berkewajiban memberikan edukasi kepada masyarakat tentang arti penting menggunakan hak pilih secara berdaulat, karena hal tersebut adalah juga bagian dari upaya pencegahan,” ujarnya.
Rasyidi menyampaikan, masyarakat sebagai pemegang kedaulatan, bisa menggunakan hak pilihnya benar-benar secara berdaulat, tanpa ada intimidasi, iming-iming atau praktek manipulasi lainnya, karena dalam politik modern, pertarungan gagasan melalui program-program politik adalah hal yang semestinya menjadi pertimbangan utama bagi rakyat dalam menentukan pilihan politik mereka.
“Demokrasi yang baik hanya akan terwujud, jika ada edukasi politik yang baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat setelah menentukan pilihan, tidak berhenti hanya saat pemungutan suara, tapi siap menagih janji-janji para politisi yang telah mereka pilih berdasarkan program-program yang ditawarkan saat kampanye,” tegasnya. ***