Abdul Kadir Karding, Kesederhanaan Seorang Perantau di Pusat Kekuasaan

oleh -
oleh
IMG 20250904 WA0279
Abdul Kadir Karding. FOTO : IST

JAKARTA, WARTASULAWESI.COM – Abdul Kadir Karding adalah potret perantau sukses asal Sulawesi Selatan yang menorehkan kiprah gemilang di panggung politik nasional, tanpa pernah melupakan akarnya.

Dalam dirinya mengalir falsafah Bugis yang luhur, terutama prinsip “Malempu’” yang berarti kejujuran, kelurusan hati, dan integritas.

Prinsip inilah yang menjadi kompas moral, menjaga kesederhanaan dan kegigihannya saat menapaki perjalanan dari tanah Bugis hingga ke pusat kekuasaan.

Sosok Karding membuktikan bahwa ketekunan yang dilandasi kelurusan hati mampu menembus batas apa pun. Bahkan, di tengah hiruk pikuk kekuasaan, ia tetap menunjukkan jati diri yang sederhana dan membumi.

Ada satu kenangan personal yang begitu berkesan. Pada sebuah acara Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), penulis memberanikan diri menyapanya dan langsung mengajaknya berbincang di sebuah podcast.

Respons Karding benar-benar di luar dugaan. Dari pertemuan pertama itu, aura kesederhanaan dan keterbukaannya begitu terasa—tidak ada jarak, tidak ada sekat birokrasi yang kaku.

Kini, sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, Karding tentu dikelilingi oleh protokoler yang ketat.

Namun, ia tetaplah pribadi yang hangat dan mudah dijangkau, sebuah anomali di tengah lingkaran kekuasaan yang sering kali terasa jauh. Sikap inilah yang menjadikannya panutan, terutama bagi generasi muda yang menatap masa depan.

Kerja-kerja nyata Karding sebagai Menteri P2MI pun mencerminkan karakternya. Setiap kebijakan dan langkah yang diambil selalu berangkat dari pemahaman mendalam akan kesulitan yang dihadapi para pekerja migran, pahlawan devisa bangsa.

Di hari yang istimewa ini, genap usianya 52 tahun. Doa terbaik kami panjatkan: semoga Abdul Kadir Karding senantiasa diberi kesehatan, kekuatan, dan kearifan dalam mengemban amanah besar.

Ia adalah inspirasi yang tak ternilai, bukti nyata bahwa jabatan tinggi tidak harus mengikis jati diri.

Penulis:
Sabri, SKM, M.Kes
(Direktur Media www.rakyat.news)

No More Posts Available.

No more pages to load.